Emang masih bisa tinggi ya kalau usia sudah mencapai usia 20 tahun?
Kayaknya sih ga bisa lagi kalau mau jujur. Soalnya tulang manusia memang udah mengalami perhentian tinggi badan kalau udah masuk usia 18 tahun-an. Itu paling kandas ya. Normalnya pria sampai 17, wanita paling sampai usia 15 tahun.
Gimana bisa tinggi lagi?
Sebenarnya tulang epifisis kita (yang mengandung tulang rawan) sudah ga bisa berkembang lagi loh kalau sudah dewasa. Dan yang namanya tulang kalau udah berhenti tumbuh itu gak akan pernah lagi untuk terstimulasi lebih panjang. Namun ada strategi laiinya, kalau anda membaca kisahsuksestinggi.com sebenarnya usia yang paling tepat untuk tinggi adalah waktu masa SMP, sekitar 12 tahunan. Disini adalah masa pertumbuhan paling cepat. Tinggi anda bisa meroket cepat kalau masih remaja, bahkan 5-7 cm sekalipun.
Kalau tidak percaya silakan lihat saudara anda yang masih SD kelas 6 atau SMP kelas 1. Nanti kalau anda ga jumpa semisal 4 atau 5 tahun mendatang. Maka anda akan terkejut lihat progress tinggi badannya. Bahkan ada seorang saudara saya yang tingginya malah lebih tinggi daripada saya, padahal sebelumnya waktu SMP dia masih serasa pendek. Memang ini adalah masa keemasan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin jika anda mau tinggi. Apalagi punya cita-cita TNI, polri, pilot, atau pramugari.
Cara lain biar bisa tinggi?
Kalau udah lewat 17 tahun, cara terbaiknya adalah dengan memaksimalkan pengeluaran hormon pertumbuhan manusia dengan cara yg alami. Tidur teratur, olahraga cukup, dan nutrisi yang bagus.Tidak perlu pakai obat-obatan peninggi badan atau suplemen yang sering dijual diluar sana. Yang ada malah bokek karena uang habis beli sesuatu yang gak guna.
Cara lain yang harus anda pertimbangkan adalah dengan berolahraga, tapi yang jenis stretching/peregangan dan intensitas tinggi aja. Kombinasikan keduanya agar hasilnya bagus. Selebihnya nutrisi, inilah yang paling penting. Jangan makan junk food, karbohidrat berproses seperti mie, donat, roti, hindari rokok dan alkohol.
Satu lagi kalau anda mau tinggi jangan pernah bergadang malam. Nanti yg ada anda jadi letoy dan lunglay karena anemia dan kurang gizi. Tipikal anak kost-an yg rajin maen warnet. hehe..
lanjut
Kamis, 31 Agustus 2017
Rabu, 08 Juli 2015
Tuhan dan KuasaNya Tidak Terbatas
Ini adalah sambungan dari artikel sebelumnya yang membahas tentang hukum cause and effect untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Kalau anda belum membacanya silahkan lihat luangkan beberapa menit untuk memahaminya sebelum loncat ke artikel ini. Karena dalam topik ini kita akan pelajari dari sudut yang berbeda lagi bahwa secara logika sesungguhnya cuma ada 1 mahluk (tidak bisa kurang, tidak bisa lebih) yang punya kekuasaan/kemampuan yang tidak terbatas. Atau dengan kata lain unlimited power.
Mungkin ini juga elemen yang belum dipahami oleh penganut kepercayaan atheist dan agnostik. Mereka bingung sih intinya, karena konsepnya mungkin masih blur. Untuk orang yang tidak percaya sama Tuhan biasanya punya niat baik, tapi ditengah jalan mereka bingung. Lalu mulai menanyakan hal nonsense, tapi mereka sendiri tidak tahu kenapa yang dia tanyakan itu nonsense. Saya tidak melabel ateis sama dengan agnostik. Hanya ada beberapa kesamaan saja, yaitu tidak mengakui keberadaan Tuhan/Allah secara utuh.
Secara logika, makna dari kata terbatas berarti. Ada sesuatu yang membatasi, makanya kita katakan terbatas. Kalau misalkan, seorang anak di rumah diberi batasan tertentu untuk waktu bermain, keluar rumah, maka dari contoh mudah tersebut berarti harus ada yang membatasi anak tersebut. Mungkinsaja ayahnya, ibunya, atau saudara lain yang tinggal dirumah itu.
Ini ada hubungannya dengan mengetahui bahwa di dunia ini, tidak mungkin ada lebih dari 1 mahluk yang punya unlimited power, atau kemampuan tidak terbatas. Karena misalkan sesaat ada cekcok, argumen, maka akan muncul 1 yang lebih kuat. Disisi lain, secara logika tidak mungkin di dunia ini ada lebih kecil dari 1 mahluk yang punya kekuasaan yang tidak terbatas. Karena kita kembali ke permasalahan sebelumnya bahwa "terbatas" mengartikan ada sesuatu yang membatasinya.
Saya mau sedikit kembali ke topik pernyataan nonsense sebelumnya. Biasanya orang ateis memberi argumen yang nonsense/tidak memliki makna untuk membuktikan ketidakberadaan Allah yang tentunya sangat aneh, dan tidak masuk logika. Intinya, nonsensical statement tidak bisa menjadi alasan untuk mematahkan premis apapun. Kembali ke topik sebelumnya, kita bisa simpulkan bahwa Tuhan itu hanya 1 dan hanya dia juga yang punya kemampuan tidak terbatas, termasuk pengetahuan yang tidak terbatas. Karena itu bisa kita katakan bahwa Tuhan itu sempurna dan tidak akan pernah melakukan kesalahan. Oke sampai sini saja dulu, kita akan sambung lagi di posting berikutnya tentang syarat untuk menjadi "penyebab" agar kita bisa tahu lebih jelas tentang eksistensi Tuhan. lanjut
Mungkin ini juga elemen yang belum dipahami oleh penganut kepercayaan atheist dan agnostik. Mereka bingung sih intinya, karena konsepnya mungkin masih blur. Untuk orang yang tidak percaya sama Tuhan biasanya punya niat baik, tapi ditengah jalan mereka bingung. Lalu mulai menanyakan hal nonsense, tapi mereka sendiri tidak tahu kenapa yang dia tanyakan itu nonsense. Saya tidak melabel ateis sama dengan agnostik. Hanya ada beberapa kesamaan saja, yaitu tidak mengakui keberadaan Tuhan/Allah secara utuh.
Saya mau sedikit kembali ke topik pernyataan nonsense sebelumnya. Biasanya orang ateis memberi argumen yang nonsense/tidak memliki makna untuk membuktikan ketidakberadaan Allah yang tentunya sangat aneh, dan tidak masuk logika. Intinya, nonsensical statement tidak bisa menjadi alasan untuk mematahkan premis apapun. Kembali ke topik sebelumnya, kita bisa simpulkan bahwa Tuhan itu hanya 1 dan hanya dia juga yang punya kemampuan tidak terbatas, termasuk pengetahuan yang tidak terbatas. Karena itu bisa kita katakan bahwa Tuhan itu sempurna dan tidak akan pernah melakukan kesalahan. Oke sampai sini saja dulu, kita akan sambung lagi di posting berikutnya tentang syarat untuk menjadi "penyebab" agar kita bisa tahu lebih jelas tentang eksistensi Tuhan. lanjut
Jumat, 26 Juni 2015
Hukum Sebab Akibat Membuktikan Keberadaan Tuhan?
Tantangan yang dialami atheist, atau orang yang tidak percaya bahwa Tuhan itu ada adalah lumayan banyak. Mulai dari ketidakpahamam tentang hukum sebab akibat, causal agent, dll. Tapi satu hambatan terbesar ialah mengenai the law of cause and effect ini. Oh ya saya pernah membaca di blog sang bajingan bahwa minimal ada 3 kesalahan persepsi ateis tentang dunia ini yang menyebabkan mereka tidak pernah bisa membuktikan keberadaan Tuhan. Sebagai tambahan, argumen klasik lainnya adalah, bahwa mereka tidak pernah melihat Tuhan secara langsung, jadi Tuhan itu cuma ilusi. Pokoknya pola pikir mereka cukup aneh...
Kembali ke topik permasalahan:
Paham yang dianut oleh ateis: "segala sesuatu punya sebab"
Padahal yg sebenarnya: "Hanya akibat, yang punya sebab"
atau dengan kata lain, semua yang ada di dunia ini tidak boleh sirkular, harus ada sesuatu yang memulainya.
lanjut
Kembali ke topik permasalahan:
Paham yang dianut oleh ateis: "segala sesuatu punya sebab"
Padahal yg sebenarnya: "Hanya akibat, yang punya sebab"
atau dengan kata lain, semua yang ada di dunia ini tidak boleh sirkular, harus ada sesuatu yang memulainya.
lanjut